Rabu, 11 April 2012

Ngicipin Proton Neo CPS Sporty


Mencicipi mobil baru sebenarnya bukanlah hal yang biasa gw lakukan, tapi Alhamdulillah, beberapa waktu lalu, gw berhasil menggagahi sebuah mobil Proton yang baru banget dirilis, yaitu Proton Neo CPS Sporty. Mobil lansiran Malaysia ini menyuguhkan beberapa poin yang patut diperhitungan.



Poin terpenting yang bisa kita lihat adalah desain. Kenapa desain? Karena Proton Neo CPS Sporty memiliki desain yang sangat sporty. Bisa dibilang mobil ini lebih layak melaju di sirkuit rally daripada dijalanan. Kesan galak timbul dari kap mesin. Kap mesin dilapisi oleh stiker karbon. Saying, hanya stiker. Agak sedikit nyeleneh emang. Terus headlamp meruncing dan dikawin kan dengan bemper yang juga menambah kesan gahar.



Dari belakang, mobil ini juga dilengkapi dengan spoiler yang cukup besar. Praktis menambah kesan angker pada mobil yang berbalut warna hitam ini. Ban juga menggunakan velg berkelir agak gold dengan desain yang juga sport. Manteplah…




Masuk kedalam, interior juga dihiasi oleh jok yang dibungkus dengan warna hitam-merah. Hemm, makin sadis kan kesan sportynya. Belum kelar sampe sana. Speedometer juga menampilkan kesan dinamis khas anak muda yang hobi kebut kebutan. Kalau dilihat lebih teliti, setir juga memiliki jahitan dengan benang warna merah. Sayang, jahitan ini cukup kasar pada finishingnya.




Proton Neo CPS Sporty dibekali oleh mesin 1600cc Campro CPS 4-silinder, DOHC, 16 katup. Kecil memang tapi diklaim mampu menggerus aspal dengan kekuatan 145 HP. Hemm, kedengarannya cukup sadis yah?



Nah, saatnya untuk membawa mobil test drive ini ke kantor. Pejalanan dari PT. Proton Edar Indonesia di Pondok Indah menuju kantor gw di daerah Timur menjadi saksi atas pesona gw dalam berkendara. Halaaah…

Mobil distarter dan suara mesin pun bergemuruh. Masuk gigi satu, dan beuh, kok susah ya masukin giginya? Sumpah keras banget. Gas ditekan dan mobil pun melaju.. gigi 1 ga berasa apa-apa.. masuk gigi 2, kembali persnelingnya agak sulit. Tapi setelah gw perhatiin, perpindahan gigi kayaknya emang ada trik khususnya. Seperti telapak harus agak kebawah dan baru dorong tungkainya. Agak ribet emang klo yang belum terbiasa.



Gigi  1, gigi 2 dan gigi 3 rasanya ga ada gregetnya. biasa banget. Masuk gigi 4 dan gigi 5 power mobil baru terasa agak lebih besar. Sayang, jalanan macet, jadi mobil gak bisa digeber dengan seutuhnya. Jarak pandang kedepan juga sangat baik. Pilar A hanya sedikit memberikan sudut mati. Okelah. Tapi jarak pandang ke belakang cukup mengenaskan. Sempit banget. Selain spionnya yang agak terlalu mepet, kaca belakang rasanya juga cukup kekecilan.

Kelincahan mobil juga oke punya. Gw coba sedikit main zig zag, dan mobil ini cukup responsive. Sayang, sekali lagi, sangat disayangkan, mobil ini cukup melelahkan. Kenapa? Karena setirnya masih berat banget. Sangat melelahkan khususnya buat yang hobi mengemudi dengan 1 tangan. Leher dan pundak gw sampe pegel. Tapi emang kalau dibuat ngebut, gw rasa ‘berat’ dari setir tersebut cukup membantu agar stabil nyetirnya.

Mengharapkan entertainment yang baik? Gw rasa lo harus ridho untuk memodifikasinya sedikit. Karena fitur yang ditawarkan hanya berupa head unit yang dilengkapi dengan CD driver tanpa ada embel embel TV ato lainnya. Maklumlah, namanya juga desain ‘mobil balap’. soal ergonomis mobil ini, gw rasa standard banget. karena tangan gak bisa ditaruh dimana mana meski untuk mencapai beberapa fitur, tangan tidak perlu terlalu jauh menggapainya. kemudahan terletak di setir karena bisa mengendalikan audio dari setirnya saja.



Soal harga, mobil ini dibanderol dengan harga 229 juta rupiah. Off the road kayaknya. Lupa juga gw. Haha. Well itu aja dulu. Klo dapet mobil lain, gw kabarin. Have a great day

Tidak ada komentar:

Posting Komentar