Masuk kesini bayar harusnya Rp. 4500. Itu udah termasuk
bayar PMI, tiket masuk dan parkir. Tapi petugasnya bakal minta Rp.5000. terus
meski udah bayar parkir, aku tetep kudu bayar parkir lagi Rp. 1000 di dalem. Aneh
sih managementnya. Tapi ya emang kayak gitu.
Disana kita akan menemukan beberapa rumah yang dugunakan
saat G30SPKI. Rumah-rumahnya masih dalam bentuk asli yang lumayan terawat keasliannya.
Didalemnya juga ada diorama yang menggambarkan kondisi saat penyiksaan para
jendral dan letnan satu. Suasananya emang serem. Malah untuk beberapa rumah aku
gak berani masuk. Maklum, sendirian. Hehe.
Untuk sumur, kondisinya ya seperti itu, masih seperti sumur
pada umumnya. Ada tulisan untuk tidak melempar sampah, tapi gak mempan. Ada kok
beberapa yang melempar sampah disana. Payah. Di depan sumur juga ada
patung-patung pahlawan dimana patung Jendral Ahmad Yani ditempatkan di depan
dan menunjuk sumur, lokasi mereka dikuburkan.
Selain itu ada juga beberapa kendaraan. Diantaranya adalah
kendaraan dinas Ahmad Yani dan mobil dinas pak Harto. Mobil Ahmad Yani yang
menarik. Ban belakangnya ceper juga. Setirnya juga ada dikiri. Klasik banget. Ada
juga beberapa replika truk dan panser yang mengangkut pasukan.
Nah, setelah itu aku masuk kedalam musem. Suasananya gelap
dan agak horror. Disini dioramanya nunjukin sejarah PKI. Nyaris disemua diorama
diberi penjelasan. Bagian paling gak tega lihatnya menurut aku adalah yang
bagian masyarakat di ditelanjangin, dibunuh dengan cara digorok dan kemudian
dibuang ke sumur (dioramanya detail banget. Sampe bekas gorokannya pun ada)
Paling aneh adalah pas lihat sejarah Supersemar diberikan ke
3 anggota TNI. Disini semua papan namanya rapi, kecuali 1 yaitu papan nama Bung
Karno yang lecek kayak abis dikuwel-kuwel dan kondisinya terbalik. Entah kenapa bisa kayak gitu. padahal semuanya rapi. Hmm, ada apa Bung Karno?
Ada juga sisa-sisa baju yang para pahlawan gunakan terakhir
kalinya. Kondisinya masih seperti asli. Ada sih beberapa jahitan sisa ngelepas
pakaian pas visum. Oh ya, ada juga hasil visum dan kondisi mereka yang baru
diangkat dari sumur. Semua ada, lengkap. Bahkan ada juga tulisannya Ade Irma
Suryani, anak dari A.H. Nasution.
Ada juga pameran foto tentang operasi PKI. Lucunya, yang
hasil karya TNI AD, nyaris semuanya ada pak Hartonya. Sedangkan yang dari TNI
AL, rata-rata foto dokumentasi. Dan semua foto item putih, kecuali ada 1 foto
berwarna yang gak jelas itu foto siapa. Gak ada keterangannya. Aneh deh
pokoknya. haha
mmh, entah kenapa namun sejarah yang ditampilkan di diorama menyudutkan PKI semua dan mengelu-elukan TNI
AD banget. Sori sebelumnya, tapi emang pendapat saya seperti itu. Gak ada tuh
prestasi-prestasi yang ditorehkan PKI. Semua tentang PKI kayaknya jelek. Padahal
kayaknya gak gitu-gitu amat sih. Hehe
Ironisnya, di luar museum, ada banyak coretan. Yang melakukannya?
ABG-ABG yang masih bocah dan sudah mulai ngerokok (mereka naro rokok di selipan
telinga). Nyeeeh, jiwa seni orang Indonesia kah?
Secara keseluruhan, sebenarnya Lubang Buaya keren ko, namun
suasananya emang terlampau horror, kurang terawat dan dibeberapa bagian justru
panas. Sisanya sih keren. Berminat kesana?
monumen pancasila sakti itu beda ngga sama yang dulu disebut lubang buaya?
BalasHapuswehh.. saya pernah berkunjung ke monumen kayak begini yaitu monumen di kota saya.. namanya monumen perjuangan sumatera selatan :D saya suka dengan monumen kayak gini banyak poto2 jadulnya hehe..
BalasHapuswah kapan ya bisa ke monumen yang ini
dulu waktu SMP temen2 gue pada kesana, gue nggak ikut karena masalah biaya. ehmaap aku malah curhat.
BalasHapuspaling nggak dengan baca ini aku berasa udah kesana hehehe,.....
pertama kali Iyah kelubang buaya pas masi kelas 3 SD. dengan polosnya Iyah bilang, "jadi jedralnya mati di makan buaya yah?"
BalasHapushahaha.. jadi pengen kesana lagi...
ane jg pnh ksna tuh, tp udh lma bget, wktu sd, hehe..
BalasHapusyak, dan musium ini deket rumah gue. Ternyata masuk blog jg tuh musium. Hehehehe
BalasHapusJalan-jalan sambil membuat liputan itu memang mengasyikan, apalagi hal ini dapat kita kenalkan dalam bentuk keunikan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjungnya.
BalasHapusSukses selalu
Salam Wisata
Suasana dapet banget ya klo ke lubang buaya apalagi ada alunan musik buat mengenang pahlawan revolusi nya.
BalasHapusDownload film bluray