Restoran berlogo kepala ayam itu memang terdapat
dimana-mana. Nah, kami memilih Chicken Story La Piazzadi lantai 2 sebagai
tempat makan kami. Tempatnya sih enak, cukup cozy dengan 2 pilihan pemandangan.
Mau yang langsung ke jalan raya atau ke stage band La Piazza. Kami memilih yang
menghadap stage.
Saat sampai disana, kami langsung dihampiri oleh pelayannya.
Saat dia lihat kami pake voucher, dia langsung bilang ‘oooh’ dengan nada
seperti orang baru nginjek tai ayam. Gak enak. Tapi sebodo lah, kita sudah
biasa. Pilihan di voucher itu adalah 1 Ayam Sambal Rempah, 1 Ayam Bakar
Original, 2 nasi putih, 2 Cah Kangkung dan 2 gelas es teh manis, menu yang
cukup banyak untuk hanya 2 orang.
Pesanan yang datang pertama adalah teh manis. Pas diminum
kok tawar… ternyata belum diaduk… bego saya. Abis itu nunggu pesenannya. Kok lama
yah? Beneran lama. mungkin ada sekitar 20-30 menit kami nunggu kayak orang
bego. Dan akhirnya pesanan pun datang.
Ayam Bakar Original rasanya cukup enak. Rasanya manis gurih,
kecapnya merata dan bumbunya cukup masuk kedalam. Tidak terdapat bekas
panggangannya menjadi nilai plus disini. Sambelnya adalah sambal terasi. Warnanya
merah kehitaman. Rasanya enak, tidak terlalu pedas. Malah cenderung manis.
Untuk Ayam Sambel Rempah, dia cukup unik. Ayamnya digoreng
biasa lalu disiram dengan sambel rempah. Sambal rempahnya ini enak. Ada cabe
rawit, dengan bawang merah dan bawang putih. Namun yang menarik adalah hadirnya
rasa daun kemangi didalamnya. Menurut saya, ini adalah the best sambal di menu
ini.
Ironisnya, dari lamanya kami menunggu, ternyata semua
ayamnya itu dingin semua. Emang sih gak dingin sedingin air, namun hangatnya
cenderung sudah hilang. Saya sampai bingung, memang chefnya ngapain aja ya,
nunggu selama itu tapi ayam sudah dingin? Masak kangkungnya?
Well, untuk kangkung memang masih panas. Panas banget malah.
Cah Kangkungnya cukup menantang, soalnya dari atas memang biasa saja, namun di
balik kangkung ada sambal terasi yang cukup banyak. oh ya, sambal terasinya
agak beda dengan sambal terasi di Ayam Bakar Original ya, sebab warnanya agak
merah menyala dengan terasi yang sedikit lebih tipis. Pas dicampur, rasanya
jadi pedasa dan enak! Apalagi panas, ini adalah menu favorit saya di paketan
ini. namun sayang, rasanya memang sedikit terlalu asin, sehingga harus
menggunakan nasi agar tetap enak.
Berminat mencoba?
Pernah makan disitu... memang enak... duuh jadi kebayang rasanyaa..
BalasHapusChiken story berakhir jadi ayam penyet yaa gan ? hehehe
BalasHapusDownload film terbaru