Selasa, 20 November 2012

Cerita Ayam Di Chicken Story

Di mall, mungkin makanan bisa dikatakan itu-itu saja. Kalau tidak ayam, ya daging. Kalau tidak nasi ya mie. Pilihannya itu-itu saja. yang berbeda adalah, cara penyajiannya yang bagaimana. Nah kali ini yang akan kita bahas adalah sebuah restoran ayam bernama Chicken Story. Alasan kita akan bahas ini sebenarnya adalah Mega, Pacar saya memiliki voucher diskonan. Dan kita ngeredempt itu lagi. hohoho.

Restoran berlogo kepala ayam itu memang terdapat dimana-mana. Nah, kami memilih Chicken Story La Piazzadi lantai 2 sebagai tempat makan kami. Tempatnya sih enak, cukup cozy dengan 2 pilihan pemandangan. Mau yang langsung ke jalan raya atau ke stage band La Piazza. Kami memilih yang menghadap stage.

Saat sampai disana, kami langsung dihampiri oleh pelayannya. Saat dia lihat kami pake voucher, dia langsung bilang ‘oooh’ dengan nada seperti orang baru nginjek tai ayam. Gak enak. Tapi sebodo lah, kita sudah biasa. Pilihan di voucher itu adalah 1 Ayam Sambal Rempah, 1 Ayam Bakar Original, 2 nasi putih, 2 Cah Kangkung dan 2 gelas es teh manis, menu yang cukup banyak untuk hanya  2 orang.
Pesanan yang datang pertama adalah teh manis. Pas diminum kok tawar… ternyata belum diaduk… bego saya. Abis itu nunggu pesenannya. Kok lama yah? Beneran lama. mungkin ada sekitar 20-30 menit kami nunggu kayak orang bego. Dan akhirnya pesanan pun datang.

Ayam Bakar Original rasanya cukup enak. Rasanya manis gurih, kecapnya merata dan bumbunya cukup masuk kedalam. Tidak terdapat bekas panggangannya menjadi nilai plus disini. Sambelnya adalah sambal terasi. Warnanya merah kehitaman. Rasanya enak, tidak terlalu pedas. Malah cenderung manis.



Untuk Ayam Sambel Rempah, dia cukup unik. Ayamnya digoreng biasa lalu disiram dengan sambel rempah. Sambal rempahnya ini enak. Ada cabe rawit, dengan bawang merah dan bawang putih. Namun yang menarik adalah hadirnya rasa daun kemangi didalamnya. Menurut saya, ini adalah the best sambal di menu ini.



Ironisnya, dari lamanya kami menunggu, ternyata semua ayamnya itu dingin semua. Emang sih gak dingin sedingin air, namun hangatnya cenderung sudah hilang. Saya sampai bingung, memang chefnya ngapain aja ya, nunggu selama itu tapi ayam sudah dingin? Masak kangkungnya?



Well, untuk kangkung memang masih panas. Panas banget malah. Cah Kangkungnya cukup menantang, soalnya dari atas memang biasa saja, namun di balik kangkung ada sambal terasi yang cukup banyak. oh ya, sambal terasinya agak beda dengan sambal terasi di Ayam Bakar Original ya, sebab warnanya agak merah menyala dengan terasi yang sedikit lebih tipis. Pas dicampur, rasanya jadi pedasa dan enak! Apalagi panas, ini adalah menu favorit saya di paketan ini. namun sayang, rasanya memang sedikit terlalu asin, sehingga harus menggunakan nasi agar tetap enak.

Berminat mencoba?

2 komentar:

  1. Pernah makan disitu... memang enak... duuh jadi kebayang rasanyaa..

    BalasHapus
  2. Chiken story berakhir jadi ayam penyet yaa gan ? hehehe

    Download film terbaru

    BalasHapus